Tuesday, June 19, 2012

Bagaimana Kegalauan Dapat Mempengaruhi Seseorang


"When your feeling ain't the same and your body don't want to
But you know gotta let it go cause the party ain't jumpin' like it used to
Even though this might bruise you
Let it burn, let it burn...
"
Burn - Usher

Jujur deh, saat kamu mendengar kata “galau”, hal pertama yang terlintas di pikiran kamu pasti galau mengenai percintaan. Nah, di posting ini bakal dibahas pengaruh galau-karena-cinta. Bagi para remaja, galau karena cinta adalah suatu hal yang sangat lumrah, selumrah melihat siswi bernomor induk 14260 remedial akuntansi. Kamu nggak akan paham dan cenderung cuek dengan kegalauan orang lain sampai kamu merasakannya sendiri—ah berlebihan nih, paling-paling beberapa hari juga udah seneng lagi
Lalu gimana kalau ternyata kamu terjebak pada situasi yang membuat kamu merasa galau? Misalnya, pada malam 31 Oktober 2011, entah bagaimana prosesnya, kamu terlibat dalam suatu percakapan dengan seseorang, tapi ternyata percakapan itu sangat menyedihkan. Bikin kamu nangis. Kamu merana. Dan yak, kamu patah hati.

Kegalauan sangat berpengaruh pada kondisi fisik dan mental seseorang. Gak percaya? Wait until you feel it yourself. Bagaimana galau dapat mempengaruhi seseorang? Kalau menilik dari studi kasus terhadap sejumlah orang, hal-hal aneh inilah yang dapat terjadi saat kamu sedang galau:

1. Nilai-nilai menurun
Dalam suatu musim ulangan harian, nilai-nilai kamu drop. Mata pelajaran yang sebelumnya nggak pernah remedial, kayak seni rupa gitu misalnya, saat itu semua di bawah standar ketuntasan. Dan semua orang tahu remedial sucks, jadilah kamu makin bete, apa lagi di cuma kamu yang remedial di antara peer group kamu yang kece banget itu. Semua orang pasti pernah remedial dan semua orang tahu remedial itu merepotkan. Apa? Lo gak pernah remedial? Bohong banget. Kebohongan tersebut ibarat kamu ngaku-ngaku hipster; suka banget Morrissey, padahal di rumah dengerinnya One Direction.



beberapa orang begadang buat main Tumblr, yang diposting itu typograph mahagalau semacam ini. galau anet kk.

2. Sering begadang
Jam berapa biasanya orang galau mulai ngetwit? Jam 10 ke atas. Bermuram durja mengakibatkan kamu untuk banyak melamun dengan durasi panjang, pas ngecek jam ternyata udah jam 1:15, pas banget tuh kamu nyanyi Need You Now-nya Lady Antebellum. Hohoho.


Rangga, jangan galau. Jika emosi mengalahkan logika, terbukti banyakan ruginya.

Selain begadang untuk remedial, orang-orang galau biasanya begadang sambil melamun, sambil bergulung di kasur. Gulung kiri, gulung kanan. Pokoknya tau-tau bantal kamu udah basah gara-gara iler air mata.

3. Mata sembab, muka sembleb
Menangis akibat galau? Mungkin banget! Kayaknya galau tanpa nangis (terutama bagi cewek) itu ibarat belajar akuntansi tanpa pernah remedial. Pokoknya keesokan harinya, mata kamu kayak abis dihajar barbel Agung Hercules, bengkak-bengkak gitu. Ekspresi kamu datar, kayak zombie. Dan suara kamu lebih serak daripada Dewi Persik. Plus, rambut kamu yang istimewa itu lupa dikeramas, jadi lepek-lepek ewwh gitu. Kamu yang biasanya ke sekolah dengan tampilan super charming mendadak kayak abis kena jackpot. Semua teman-teman di kelas jadi pada ketakutan-campur-kasihan


4. Berperilaku aneh
Mulai dari sering cekikikan sendiri, menjedotkan kepala ke meja, sampai sering nyanyi-nyanyi top 40 pop melayu Indonesia.

5. Menghilang dari social media
Orang yang lagi galau, apalagi kalau galaunya abis putus cinta, biasanya bakal ngetwit banyaaaaaak banget sampe satu linimasa bete gara-gara penuh sama tangis kamu doang, ih rese deh. Jangan lupa ganti relationship status di Facebook. Tapi biasanya, untuk kegalauan tingkat hardcore, justru  kamu bisa mengalami hiatus dalam dunia media sosial internet. Kamu memutuskan untuk menyendiri,  bertapa dan menjadi biksu di Tibet untuk meraih kedamaian hati yang sempurna. Dimulai dari remove display picture BBM, terus mengganti display name jadi tanda titik (.) dan bikin orang-orang gak kenal siapa kamu. ada juga yang mengaku pernah meng­deactivate akun Twitter-nya. Yah meskipun besoknya juga udah balik sih  untuk ngetwit galau.

6. Potong rambut.
Bukan, ini bukan membicarakan para siswa yang legitimasi ujiannya disita dan sudah diberi peringatan oleh bapak-bapak guru tercinta untuk mencukur rambut dan memotong poni. Yang dibicarakan disini adalah siswi berambut panjang mencapai pinggang yang memutuskan untuk membabat rambutnya hingga super pendek nyaris cepak, dengan asumsi bahwa memotong rambut dapat menghilangkan kesialan. Padahal kalau emang lagi sial ya sial aja, emangnya sial nempel di rambut? Hah, bodohnya. Gini ya, kalau emang benar-benar ada yang harus dipotong saat kamu galau (akibat patah hati), jangan potong rambut apalagi urat nadi. Potong aja jari kelingking oknum yang mengakibatkan kamu galau, karena telah menebar janji yang kerap diingkari. Cikiciw, kidding. The only thing that you should cut (actually) is your sadness. Forget. Cut it off. Have fun.
"Tweet gue belum dibales-bales juga sama Agung Hercules, bete tau!"

Masih banyak sih hal-hal yang lebih aneh yang biasa dilakukan orang-orang saat sedang galau. Tapi kalau dibahas semuanya, nanti bisa-bisa gak selesai dong postingannya. Padahal daripada kamu melakukan hal-hal yang aneh-aneh, kayaknya mendingan kamu merenung dan introspeksi diri serta mendekatkan diri (bukannya bunuh diri ya) kepada yang maha Esa deh, ya gaksih? Ah tapi semuanya tergantung masing-masing pribadi menyingkapi masalahnya sih, bener kan? Ah capek ah. Cheers.



guess no.


No comments:

Post a Comment